transmutasi dalam lovebird



ulasan ini sudah di bahas lama oleh pakar lovebird indonesia.akan tetapi masih banyak yang belum paham atau tidak mau paham.kali ini akan saya tayangkan lagi ulasannya.
BACA,CERMATI DAN PAHAMI.

Ditulis oleh: KimmiG House
14 Oktober 2014 pukul 11:49
Syarat bagi seorang peternak di dalam melakukan Transmutasi adalah harus mempunyai Perencanaan yang matang & Penuh tanggung jawab . sepanjang masa transmutasi tersebut.
Kenapa perlu “Perencanaan yang matang”?
Karena di dalam melakukan Transmutasi membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil yang mendekati sempurna. Kalkulasi yang dihitung secara TEORI (ideal) saja membutuhkan 10 tahun untuk menghasilkan kualitas 99,9%. Berarti kenyataan PRAKTEK nya akan lebih lama dari pada perhitungan teori.
Karena anda harus membutuhkan materi pemurnian yang SANGAT bagus sepanjang masa transmutasi tersebut. Kalau materi pemurnian anda cuma asal2an saja, maka otomatis membutuhkan waktu lebih lama dari 10 tahun untuk menghasilkan kualitas 99,9%
Kenapa perlu “Penuh Tanggung Jawab”?
Karena seorang peternak yang BAIK selalu mempunyai tujuan untuk menghasilkan qualitas ternak yang LEBIH bagus dari pada sebelumnya. Apabila anda memutuskan untuk melakukan Transmutasi maka harus melakukannya sampai SELESAI (sampai sempurna) & bukannya berhenti di tengah2 jalan dikarenakan sudah bosen/sudah laku terjual/sudah putus asa dll
Karena hasil transmutasi adalah 100% burung Hybrid, yang belum jelas bentuknya akan ke arah jenis A atau jenis B. Harusnya burung hybrid ini TIDAK boleh diperjual belikan tetapi hanya digunakan untuk keperluan proses transmutasi ini.
Contoh simulasi perhitungan TEORI transmutasi:
Jenis A = opaline fishcery (biola)
Jenis B = green personata (dakori)
Keturunan generasi:
Ke 1 => anakan HYBRID yang mengandung Gen: 50% A & 50% B
Ke 2 => anakan HYBRID yang mengandung Gen: 75% A & 25% B
Ke 3 => anakan HYBRID yang mengandung Gen: 87,5% A & 12,5% B
Ke 4 => anakan HYBRID yang mengandung Gen: 93,8% A & 6,2% B
Ke 5 => anakan HYBRID yang mengandung Gen: 96,9% A & 3,1% B
Ke 6 => anakan HYBRID yang mengandung Gen: 98,45% A & 1,55% B
------------------------------------------------------------------------
Ke 7 => anakan jenis A yang mengandung Gen: 99,2% A & 0,8% B
Ke 8 => anakan jenis A yang mengandung Gen: 99,6% A & 0,4% B
Ke 9 => anakan jenis A yang mengandung Gen: 99,8% A & 0,2% B
Ke 10 => anakan jenis A yang mengandung Gen: 99,9% A & 0,1% B
Dari perhitungan teori di atas menunjukkan bahwa
mulai tahun ke 7 atau di generasi ke 7 ke atas, baru akan menghasilkan burung A dengan qualitas yang bagus sesuai standard jenis B.
Apakah anda SIAP melakukannya selama minimal 7 generasi (7 tahun)? Ini hanya perhitungan TEORI, kenyataannya akan lebih lama daripada teori karena mahluk hidup TIDAK bisa diciptakan semudah membuat kue. Kalau anda TIDAK mampu melakukannya terus menerus selama 7 tahun itu, maka JANGAN lakukan transmutasi. Aktifitas anda tersebut malah membuat qualitas darah Lovebird di Indonesia ini semakin BERANTAKAN. Kalau memang anda MAMPU bertahan selama itu, silakan lakukan dengan BENAR & KONSISTEN.
Tahukah anda apa yang SEHARUSNYA dilakukan oleh peternak Transmutasi yang IDEAL terhadap generasi Hybrid (Generasi ke 1 sampai 6)? Mereka seharusnya membunuhnya karena yang dibutuhkan hanyalah Generasi ke 7 dan seterusnya. Tetapi kenyataannya TIDAK ADA peternak yang mau membunuhnya selama burung tersebut masih bisa laku dijual dengan harga yang fantastic atau malah di export ke negara yang lebih terbelakang (buangan hybrid dari Eropa/Thailand/Philipina/dll masih laris manis di Indonesia).
Semuanya kembali ke TUJUAN & MAKSUD peternak masing2, jalan mana yang akan ditempuh, selama tidak ada pembohongan publik maka terserah peternak tersebut (kalau hybrid yah ngaku hybrid saja, ngak perlu ngaku jenis A atau jenis B, karena memang Hybrid itu GAK masuk ke jenis mana2). Artikel ini dibuat untuk pembelajaran kita semua, semoga bisa membuka mata para peternak2 untuk MENGHINDARI cara beternak Hybrid & mengingatkan kita semua untuk menjaga QUALITAS DARAH TERNAK Lovebird Indonesia .
By:
KimmiG House
14 Oct 2014

baca juga